Please Give Me BackLink If You Want To Copy http://www.prince91.com/2011/08/tutorial-untuk-blog-letak-facebook.html#ixzz1XvVHKC1X Under Creative Commons License: Attribution

Selasa, 22 Disember 2020

PASIR DAN BATU

Kisah ini menceritakan tentang dua sahabat yang berjalan melintasi gurun pasir

Ketika dalam perjalanan itu mereka mula bertengkar dan yang satu menampar pipi sahabatnya

Yang ditampar pipinya hatinya terluka, tapi tanpa berkata sepatah kata pun dia kemudian menulis di pasir :
"HARI INI SAHABAT BAIKKU MENAMPAR WAJAHKU"

Mereka meneruskan perjalanan sampai berjumpa sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk berehat dan mandi.

Tetapi orang yang wajahnya ditampar, terjatuh di pasir jerlus dan mula tenggelam; tetapi sahabatnya Berjaya menyelamatkannya.

Setelah pulih keadaannya, dia mengukir kalimat di sebuah batu :
"HARI INI SAHABAT BAIKKU TELAH MENYELAMATKAN HIDUPKU"

Orang yang telah menampar sahabatnya dan kemudian menolongnya,
lalu bertanya :
"Setelah aku menampar kamu menulis di pasir, dan sekarang kamu menulis di batu, kenapa begitu?"

Sahabat yang ditanya menjawab :
“Ketika seseorang menyakiti, kita harus menuliskannya di pasir; supaya angin dapat memaafkan kita dengan meniupnya lenyap tanpa meniggalkan kesan”

"Tapi saat orang melakukan kebaikan untuk kita, kita harus mengukirnya di batu;
supaya tidak ada satu angin pun yang sanggup menghapuskan ingatan indah itu"

BELAJARLAH UNTUK MENULISKAN KEPEDIHANMU DI PASIR DAN MENGUKIR PENGALAMAN BAIKMU DI BATU KERAS

Orang bijak berkata memerlukan waktu satu minit untuk dapat menemukan
seseorang yang istimewa, satu jam untuk kita menghargainya, satu hari untuk kita menyukai dan mengasihi.

Tetapi memerlukan waktu seumur hidup untuk  melupakannya.

Kirimkan pesan ini untuk orang yang tidak dapat engkau lupakan dan juga ke orang yang telah mengirimnya padamu. Ini adalah pesanan singkat untuk mengatakan bahwa kamu tidak akan pernah melupakan mereka.

Ciptakan waktu untuk kehidupan !

Khamis, 3 Disember 2020

MENGHUKUM BAYANG-BAYANG

Seorang lelaki telah bermimpi menggauli seorang perempuan di dalam tidurnya sehingga junub. Dia merasa puas dan bangga walaupun hanya bermimpi. Kebetulan pula perempuan yang dimimpikan itu sudah punya anak lelaki yang sudah dewasa. Maka pergilah dia kepada anak lelaki itu dan memberitahukan mimpinya.


"Aku bermimpi telah berjunub bersama ibumu." kata lelaki yang bermimpi.

Anak lelaki itu marah-marah kerana merasa lelaki yang bermimpi itu telah mencabuli ibunya.

"Kalau begitu engkau telah berbuat jahat, engkau mesti dihukum." kata anak lelaki itu membela ibunya.

"Aku kan hanya bermimpi....."

Kedua-dua lelaki itu bertengkar yang berkepanjangan. Yang bermimpi mengatakan tidak bersalah, sedang anak kepada perempuan yang dimimpikan menganggapnya salah. Akhirnya merek membawa masaalahnya kepada Ali bin Abi Talib untuk mencari keadilan.

"Lelaki ini mengaku telah bermimpi menggauli ibuku."

"Betulkah itu?" tanya Ali.

"Betul." jawab lelaki yang bermimpi.

"Dia mesti dihukum kerana telah berbuat jahat."

"Aku hanya bermimpi..."

"Baiklah, engkau bawa lelaki yang bermimpi ini dan berdirikan di bawah sinar matahari. Kemudian kau pukullah bayang-bayangnya." kata Ali bin Abi Talib.