Ahad, 25 Ogos 2019
Selasa, 13 Ogos 2019
NILAI SEBUAH HARTA
Kisah yang insyaAllah menjadi tauladan pada diriiku dan sahabat sekalian.
Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir pengajiannya mengharapkan sebuah kereta sport daripada ayahnya...lantas, si pemuda memberitahu hajatnya kepada ayahnya, seorang hartawan yang ternama...si ayah hanya senyum...si anak bertambah yakin, andai keputusan peperiksaannya begitu cemerlang, pasti kereta itu akan menjadi miliknya.
Beberapa bulan berlalu...ternyata si anak, dengan berkat kesungguhannya..telah beroleh kejayaan yang cukup cemerlang..hatinya berbunga keriangan...satu hari...si ayah memanggil si anak ke bilik bacaannya..si ayah memuji anaknya...sambil menyatakan betapa bangga hati seorang bapa sepertinya dgn kejayaan si anak yang cukup cemerlang...si anak tersenyum puas...di ruang matanya terbayang kilauan kereta sport merah yang selama ini menjadi idamannya itu...si ayah yang bagaikan mengerti kehendak si anak, menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik...si anak terkesima...sungguh...bukan itu yg dihajatkan...dengan hati yang berat...kotak itu bertukar tangan...matanya terarah kepada riak wajah ayahnya...yg tidak menunjukkan sebarang perubahan; seolah2 tidak dapat membaca tanda tanya yang bersarang di hatinya....
Dalam pada itu, si anak masih membuka pembalut yang membungkus kotak itu...penutup kotak dibuka...apa makna semua ini???..sebuah Al-Quran kecil; comel dgn cover kulit..tinta emas menghiasi tulisan khat di muka hadapan...si anak memandang ayahnya...terasa dirinya dipermainkan...amarahnya membuak...nafsu mudanya bergelojak...ayah sengaja mempermainkan saya...ayah bukannya x tahu betapa saya menyukai kereta tu...bukannya ayah x mampu utk membelikannya...sudah ayah...bukan al-Quran ni yang saya nak...katanya keras...al-Quran itu dihempaskan keatas meja bacaan...si anak terus meninggalkan si ayah..tanpa memberi walau sesaat utk si ayah bersuara...pakaiannya disumbatkan ke dalam beg..lantas, dia meninggalkan banglo mewah ayahnya...memulakan kehidupan baru dengan sekeping ijazah yg dimilikinya....
10 tahun berlalu..si anak kini merupakan seorang yang berharta...punyai syarikat sendiri...dengan isteri yg cantik dan anak-anak yang sihat..cukup membahagiakan...namun hatinya tersentuh..
Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak pernah menjenguk ayahnya...sedang dia berkira2 sendiri...telefonnya berdering...dari peguam ayahnya...ayahnya meninggal dunia semalam...dengan mewariskan semua hartanya kepada si anak...si anak diminta pulang untuk menyelesaikan segala yg berkaitan perwarisan harta...
Dan buat pertama kalinya setelah dia bergelar bapa...si anak pulang ke banglo ayahnya...memerhatikan banglo yg menyimpan 1001 nostalgia dlm hidupnya...hatinya sebak..bertambah sebak apabila mendapati di atas meja di bilik bacaannya...al-quran yang di hempaskannya masih lagi setia berada di situ...bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan kepulangannya selama ini...perlahan2 langkahnya menuju ke situ...mengambil al-quran itu..membelek2-nya dengan penuh keharuan...tiba-tiba...jatuh sesuatu dari al-quran itu...segugus kunci...di muka belakang al-quran itu...sebuah sampulsurat ternyata diselotepkan disitu...Kunci itu segera dipungut...hatinya tertanya-tanya...nyata sekali...di dalam sampul surat itu...terdapat resit pembelian kereta idamannya...dibeli pada hari konvokesyennya...
Dengan bayaran yg telah dilunaskan oleh si ayah...sepucuk warkah tulisan tangan org yg amat dikenalinya selama ini..hadiah teristimewa utk putera kesayanganku....air mata si anak menitis deras...hatinya bagai ditusuk sembilu.. penyesalan mula bertandang...namun semuanya sudah terlambat...
Seorang pemuda yang sedang berada di tahun akhir pengajiannya mengharapkan sebuah kereta sport daripada ayahnya...lantas, si pemuda memberitahu hajatnya kepada ayahnya, seorang hartawan yang ternama...si ayah hanya senyum...si anak bertambah yakin, andai keputusan peperiksaannya begitu cemerlang, pasti kereta itu akan menjadi miliknya.
Beberapa bulan berlalu...ternyata si anak, dengan berkat kesungguhannya..telah beroleh kejayaan yang cukup cemerlang..hatinya berbunga keriangan...satu hari...si ayah memanggil si anak ke bilik bacaannya..si ayah memuji anaknya...sambil menyatakan betapa bangga hati seorang bapa sepertinya dgn kejayaan si anak yang cukup cemerlang...si anak tersenyum puas...di ruang matanya terbayang kilauan kereta sport merah yang selama ini menjadi idamannya itu...si ayah yang bagaikan mengerti kehendak si anak, menghulurkan sebuah kotak yang berbungkus rapi dan cantik...si anak terkesima...sungguh...bukan itu yg dihajatkan...dengan hati yang berat...kotak itu bertukar tangan...matanya terarah kepada riak wajah ayahnya...yg tidak menunjukkan sebarang perubahan; seolah2 tidak dapat membaca tanda tanya yang bersarang di hatinya....
Dalam pada itu, si anak masih membuka pembalut yang membungkus kotak itu...penutup kotak dibuka...apa makna semua ini???..sebuah Al-Quran kecil; comel dgn cover kulit..tinta emas menghiasi tulisan khat di muka hadapan...si anak memandang ayahnya...terasa dirinya dipermainkan...amarahnya membuak...nafsu mudanya bergelojak...ayah sengaja mempermainkan saya...ayah bukannya x tahu betapa saya menyukai kereta tu...bukannya ayah x mampu utk membelikannya...sudah ayah...bukan al-Quran ni yang saya nak...katanya keras...al-Quran itu dihempaskan keatas meja bacaan...si anak terus meninggalkan si ayah..tanpa memberi walau sesaat utk si ayah bersuara...pakaiannya disumbatkan ke dalam beg..lantas, dia meninggalkan banglo mewah ayahnya...memulakan kehidupan baru dengan sekeping ijazah yg dimilikinya....
10 tahun berlalu..si anak kini merupakan seorang yang berharta...punyai syarikat sendiri...dengan isteri yg cantik dan anak-anak yang sihat..cukup membahagiakan...namun hatinya tersentuh..
Sudah 10 tahun..sejak peristiwa itu dia tidak pernah menjenguk ayahnya...sedang dia berkira2 sendiri...telefonnya berdering...dari peguam ayahnya...ayahnya meninggal dunia semalam...dengan mewariskan semua hartanya kepada si anak...si anak diminta pulang untuk menyelesaikan segala yg berkaitan perwarisan harta...
Dan buat pertama kalinya setelah dia bergelar bapa...si anak pulang ke banglo ayahnya...memerhatikan banglo yg menyimpan 1001 nostalgia dlm hidupnya...hatinya sebak..bertambah sebak apabila mendapati di atas meja di bilik bacaannya...al-quran yang di hempaskannya masih lagi setia berada di situ...bagaikan setianya hati ayahnya mengharapkan kepulangannya selama ini...perlahan2 langkahnya menuju ke situ...mengambil al-quran itu..membelek2-nya dengan penuh keharuan...tiba-tiba...jatuh sesuatu dari al-quran itu...segugus kunci...di muka belakang al-quran itu...sebuah sampul
Dengan bayaran yg telah dilunaskan oleh si ayah...sepucuk warkah tulisan tangan org yg amat dikenalinya selama ini..hadiah teristimewa utk putera kesayanganku....air mata si anak menitis deras...hatinya bagai ditusuk sembilu.. penyesalan mula bertandang...namun semuanya sudah terlambat...
MORAL :
Hargailah pemberian seseorang walaupun ianya amat kecil di mata kita.
Khamis, 8 Ogos 2019
Kisah seekor ulat
Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud a.s. sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah pada debu. Lalu Nabi Daud a.s. berkata pada dirinya, "Apa yang dikehendaki Allah s.w.t. dengan ulat ini?" Sebaik sahaja Nabi Daud a.s. selesai berkata begitu, maka Allah s.w.t. pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud a.s. "Wahai Nabi Allah! Allah s.w.t. telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah s.w.t. mengilhamkan kepadaku supaya membaca 'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap malam sebanyak 1000 kali.
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud a.s. "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?" Akhirnya Nabi Daud a.s. menyedari akan kesilapannya kerana memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah s.w.t. maka Nabi Daud a.s. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah s.w.t. Begitulah sikap para Nabi a.s.apabila mereka menyedari kesilapan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah s.w.t.. Kisah-kisah yang berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah s.w.t. yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.
Rabu, 7 Ogos 2019
UNTA MENJADI HAKIM
Pada zaman Rasulullah s.a.w., ada seorang Yahudi yang menuduh orang
Muslim mencuri untanya. Maka dia datangkan empat orang saksi palsu dari
golongan munafik. Nabi s.a.w. lalu memutuskan hukum unta itu milik orang
Yahudi dan memotong tangan Muslim itu sehingga orang Muslim itu
kebingungan. Maka ia pun mengangkatkan kepalanya menengadah ke langit
seraya berkata, "Tuhanku, Engkau Maha Mengetahui bahawa sesungguhnya
aku tidak mencuri unta itu."
Selanjutnya orang Muslim itu berkata kepada Nabi s.a.w., "Wahai Rasulullah,
sungguh keputusanmu itu adalah benar, akan tetapi mintalah keterangan dari
unta ini."
Kemudian Nabi s.a.w bertanya kepada unta itu, "Hai unta, milik siapakah
engkau ini ?"
Unta itu menjawab dengan kata-kata yang fasih dan terang, "Wahai
Rasulullah, aku adalah milik orang Muslim ini dan sesungguhnya para saksi
itu adalah dusta."
Akhirnya Rasulullah s.a.w berkata kepada orang Muslim itu, "Hai orang
Muslim, beritahukan kepadaku, apakah yang engkau perbuat, sehingga Allah
Taala menjadikan unta ini dapat bercakap perkara yang benar."
Jawab orang Muslim itu, "Wahai Rasulullah, aku tidak tidur di waktu malam
sehingga lebih dahulu aku membaca selawat ke atas engkau sepuluh kali."
Rasulullah s.a.w bersabda,
"Engkau telah selamat dari hukum potong tanganmu di dunia dan selamat
juga dari seksaan di akhirat nantinya dengan sebab berkatnya engkau
membaca selawat untukku."
Memang membaca selawat itu sangat digalakkan oleh agama sebab pahalapahalanya sangat tinggi di sisi Allah. Lagi pula boleh melindungi diri dari
segala macam bencana yang menimpa, baik di dunia dan di akhirat nanti.
Sebagaimana dalam kisah tadi, orang Muslim yang dituduh mencuri itu
mendapat perlindungan daripada Allah melalui seekor unta yang
menghakimkannya.
KAMBING DAN ALAT TENUN
Imam Ahmad telah memberitakan dari Humaid bin Hilal, dia berkata: "
"Ya Tuhanku! Engkau telah berikan jaminan bahwa siapa yang keluar berjihad pada jalanmu, Engkau akan pelihara harta bendanya, dan sekarang aku telah kehilangan seekor kambing, dan alat tenunanku. jadi aku minta ganti kambing yang hilang dan alat tenunanku itu!"
Rasulullah s.a.w. terus menceritakan betapa sungguh-sungguhnya dia berdoa dan memohon kepada Tuhannya, sehingga pada esok harinya dia mendapati di pintu rumahnya kambingnya yang hilang itu dengan seekor kambing lagi bersamanya. Begitu juga dia melihat alat tenunannya ada di situ dengan satu alat tenun yang lain. Itulah ceritanya, kata Rasulullah s.a.w. dan jika engkau mau, pergilah kepadanya di rumah itu, dan tanyalah dia cerita itu! "Tidak", jawabku, "Akan tetapi aku percaya semua yang engkau katakan itu!"
(Majma'uz-Zawaid 5:277)
PERMOHONAN SIKAYA DAN SIMISKIN
Langgan:
Catatan (Atom)