Ahad, 19 Jun 2016
Azan dan Roti
Setelah itu dia pergi untuk menemui Nabi Isa A.S dan diceritakanlah tentang isteri dan anak-anaknya sebagaimana yang telah dilihatnya.Apabila mendengar khabar demikian, maka Nabi Isa berkata “Cubalah tunjukkan padaku di mana mereka berada supaya aku dapat lihat secara langsung” Maka suaminya membawa Nabi Isa ke tempat kejadian itu dan mendapati benarlah apa yang diceritakan oleh suami perempuan itu.
Rabu, 8 Jun 2016
SEDEKAH YANG PALING MURAH
Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut. Dengan murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru, sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan pemalas yang enggan mencari rezeki , Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya penuh kesulitan?"
Tuan Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan ubahlah riak mukamu. Kau tahu, Rasulullah adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka masam yang membuat orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk. Ia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Wajahnya senantiasa berseri. Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak pernah datang lagi untuk berkeluh kesah.
Sebagaimana kata Rasulullah,"Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan."Namun demikian tidak bererti Islam mengajarkan kemewahan. Islam justeru menganjurkan kesederhanaan. Baik dalam berpakaian, merias tubuh maupun dalam sikap hidup sehari-hari. Nabi sendiri jubahnya seringkali sudah luntur warnanya tapi senantiasa bersih. Umar bin Khattab walaupun jawatannya kalifah, pakaiannya sangat sederhana dan bertampal-tampal. Tetapi keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah, wajahnya senantiasa mengulum senyum bersahabat. Riak mukanya berseri.Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan suatu pekerjaan adalah riak muka yang ramah dan penuh senyum. Bahkan Rasulullah menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya.
Demikian pula seorang suami atau seorang isteri. Alangkah celakanya rumah tangga jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam hati yang tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun persoalannya nescaya dapat diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih sayang.
Langgan:
Catatan (Atom)